Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian dan Cara Kerja Transistor PNP

Bengkel Tv - Transistor PNP adalah jenis transistor bipolar lain selain NPN. Unsur yang digunakan adalah semikonduktor yang didoping dengan satu tipe N dan dua tipe P. Dalam strukturnya, partikel pembawa muatan utama adalah hole. Karena itu, cara memberikan tegangan pada transistor PNP berbeda dengan NPN yang telah kita bahas sebelumnya. Untuk membedakannya dengan NPN, panah pada terminal emitor PNP mengarah masuk, sedangkan pada NPN mengarah keluar. Panah ini menunjukkan arah arus listrik konvensional.


Sirkuit Transistor PNP

Ketika sebuah transistor PNP dihubungkan dengan sumber tegangan, arus basis akan masuk ke dalam transistor. Meskipun hanya ada sedikit arus basis, ia dapat mengontrol jumlah besar arus yang melewati emitor ke kolektor yang disuplai dengan tegangan basis yang lebih negatif daripada tegangan emitor. Namun jika tegangan basis tidak negatif dibandingkan dengan tegangan emitor, arus tidak dapat mengalir dalam rangkaian. Oleh karena itu, perlu diberikan tegangan bias balik sebesar 0.72 Volt.

Resistor RL dan RB terhubung dalam sirkuit untuk membatasi arus maksimum yang melewati transistor. Tegangan emitor adalah VEB sebagai sisi masukan. Di sini, arus emitor (IE) mengalir dari sisi masukan dan mengalir dalam dua arah; satu adalah arus basis (IB) dan yang lainnya adalah arus kolektor (IC).

IE= SayaB+ SayaC

Tetapi hanya 2 sampai 5% dari total arus yang mengalir di IB, jadi sayaB dapat diabaikan.


Cara kerja Transistor PNP

Untuk memahami cara kerja transistor tipe PNP, dapat memperhatikan contoh bentuk rangkaian sederhana di bawah ini :

  1. Untuk mengaktifkan transistor PNP, arus basis memerlukan tegangan negatif, sedangkan tegangan pada emitor memerlukan bias positif terhadap kolektor. Dalam rangkaian diatas, basis-emitor transistor berfungsi seperti dioda, dimana arus kecil pada basis dapat mengendalikan arus besar pada emitor-kolektor transistor. Perlu diingat bahwa tegangan bias yang diberikan pada basis adalah negatif. Maximum tegangan bias yang dapat diberikan adalah 0.7 V agar transistor dalam kondisi saturasi.
  2. Terminal basis transistor bertindak sebagai input, sementara terminal emitor-kolektor bertindak sebagai output. Tegangan suplai VCC terhubung ke terminal emitor dan resistor beban (RL) terhubung ke terminal kolektor. Resistor beban (RL) ini digunakan untuk membatasi arus maksimum yang melewati transistor. Sedangkan satu resistor bias (RB) terhubung ke terminal basis, digunakan untuk membatasi arus maksimum yang melewati terminal basis.
  3. Arus pada kolektor selalu sama dengan pengurangan arus basis dari arus emitor. Seperti transistor NPN, transistor PNP juga memiliki nilai penguatan arus yang dapat dihitung dengan rumus : Ic = Ie - Ib
  4. Karakteristik keluaran transistor PNP sama dengan karakteristik yang dimiliki oleh transistor NPN. Perbedaan kecilnya adalah kurva karakteristik transistor PNP berputar 180 derajat. Garis beban dinamis juga terdapat pada kurva karakteristik untuk menghitung nilai titik-Q.

Transistor PNP sebagai saklar

Pada gambar di atas menunjukkan rangkaian transistor PNP sebagai sakelar. Cara kerja rangkaian tersebut sangat sederhana. Jika input transistor (basis) dihubungkan ke ground (low), maka transistor PNP akan dalam keadaan "ON", sehingga resistensi pada emitor-kolektor berkurang mendekati nol, sehingga arus akan dapat mengalir melalui kedua terminal tersebut. Namun jika input basis terhubung ke tegangan positif (high), maka transistor akan "OFF", hambatan yang ada pada terminal emitor-kolektor akan sangat besar, sehingga tidak memungkinkan dilewati oleh arus listrik.

Keuntungan Transistor PNP

  1. Ukurannya kecil sehingga dapat digunakan dalam desain IC
  2. Sirkuit yang relatif murah, tahan lama, dan lebih sederhana
  3. Tindakan spontan tersedia
  4. Memerlukan tegangan suplai yang rendah dan memiliki impedansi output yang lebih rendah
  5. Menghasilkan lebih sedikit noise daripada Transistor NPN

Kekurangan Transistor PNP

  1. Tidak cocok untuk dioperasikan pada aplikasi frekuensi tinggi.
  2. Lakukan dengan lambat dibandingkan dengan NPN.
  3. Sensitivitas suhu dan dapat rusak selama pelarian termal.

Aplikasi transistor PNP:

Transistor PNP digunakan sebagai sakelar, seperti sakelar analog, tombol tekan darurat, dll. Mereka memiliki aplikasi saat pemadaman darurat diperlukan.

Jenis transistor ini digunakan dalam rangkaian sumber arus, yaitu dengan memanfaatkan karakteristik arus yang keluar dari kolektor.

  1. Digunakan dalam sirkuit penguat.
  2. Digunakan dalam sirkuit pasangan Darlington.
  3. Digunakan dalam kontrol arus motor berat dan berbagai aplikasi desain robotik dan mikrokontroler.

Demikian ulasan mengenai Pengertian dan Cara Kerja Transistor PNP, semoga mudah kalian pahami dan bermanfaat serta bisa menambah wawasan. Terima kasih

Posting Komentar untuk " Pengertian dan Cara Kerja Transistor PNP"